Shahih Bukhari-Bab 3 No. Hadist: 109
Bab: Penulisan ilmu
حَدَّثَنَا
أَبُو نُعَيْمٍ الْفَضْلُ بْنُ دُكَيْنٍ قَالَ حَدَّثَنَا شَيْبَانُ عَنْ يَحْيَى
عَنْ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ خُزَاعَةَ قَتَلُوا رَجُلًا مِنْ
بَنِي لَيْثٍ عَامَ فَتْحِ مَكَّةَ بِقَتِيلٍ مِنْهُمْ قَتَلُوهُ فَأُخْبِرَ
بِذَلِكَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَرَكِبَ رَاحِلَتَهُ
فَخَطَبَ فَقَالَ إِنَّ اللَّهَ حَبَسَ عَنْ مَكَّةَ الْقَتْلَ أَوْ الْفِيلَ
قَالَ أَبُو عَبْد اللَّهِ كَذَا قَالَ أَبُو نُعَيْمٍ وَاجْعَلُوهُ عَلَى
الشَّكِّ الْفِيلَ أَوْ الْقَتْلَ وَغَيْرُهُ يَقُولُ الْفِيلَ وَسَلَّطَ
عَلَيْهِمْ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالْمُؤْمِنِينَ
أَلَا وَإِنَّهَا لَمْ تَحِلَّ لِأَحَدٍ قَبْلِي وَلَمْ تَحِلَّ لِأَحَدٍ بَعْدِي
أَلَا وَإِنَّهَا حَلَّتْ لِي سَاعَةً مِنْ نَهَارٍ أَلَا وَإِنَّهَا سَاعَتِي
هَذِهِ حَرَامٌ لَا يُخْتَلَى شَوْكُهَا وَلَا يُعْضَدُ شَجَرُهَا وَلَا
تُلْتَقَطُ سَاقِطَتُهَا إِلَّا لِمُنْشِدٍ فَمَنْ قُتِلَ فَهُوَ بِخَيْرِ
النَّظَرَيْنِ إِمَّا أَنْ يُعْقَلَ وَإِمَّا أَنْ يُقَادَ أَهْلُ الْقَتِيلِ
فَجَاءَ رَجُلٌ مِنْ أَهْلِ الْيَمَنِ فَقَالَ اكْتُبْ لِي يَا رَسُولَ اللَّهِ
فَقَالَ اكْتُبُوا لِأَبِي فُلَانٍ فَقَالَ رَجُلٌ مِنْ قُرَيْشٍ إِلَّا
الْإِذْخِرَ يَا رَسُولَ اللَّهِ فَإِنَّا نَجْعَلُهُ فِي بُيُوتِنَا وَقُبُورِنَا
فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَّا الْإِذْخِرَ إِلَّا
الْإِذْخِرَ قَالَ أَبُو عَبْد اللَّهِ يُقَالُ يُقَادُ بِالْقَافِ فَقِيلَ
لِأَبِي عَبْدِ اللَّهِ أَيُّ شَيْءٍ كَتَبَ لَهُ قَالَ كَتَبَ لَهُ هَذِهِ
الْخُطْبَةَ
Telah menceritakan kepada kami Abu Nu'aim Al Fadll bin Dukain berkata, telah menceritakan kepada
kami Syaiban dari Yahya dari Abu Salamah dari Abu
Hurairah,
bahwa
suku Khaza'ah telah membunuh seorang laki-laki dari Bani Laits saat hari pembebasan Makkah, sebagai balasan terbunuhnya seorang
laki-laki dari mereka (suku Laits). Peristiwa itu lalu disampaikan kepada Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam, beliau lalu naik kendaraannya dan berkhutbah:
"Sesungguhnya
Allah telah membebaskan Makkah dari pembunuhan, atau pasukan gajah." Abu Ubaidullah berkata, "Demikian Abu
Nu'aim menyebutkannya, mereka ragu antara 'pembunuhan' dan 'gajah'. Sedangkan
yang lain berkata, "Gajah. Lalu Allah memenangkan Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam dan kaum Mukminin atas mereka. Beliau bersabda:
"Ketahuilah tanah Makkah tidaklah halal bagi seorangpun baik sebelumku
atau sesudahku, ketahuilah bahwa sesungguhnya ia pernah menjadi halal buatku
sesaat di suatu hari. Ketahuilah, dan pada saat ini ia telah menjadi haram;
durinya tidak boleh dipotong, pohonnya tidak boleh ditebang, barang temuannya
tidak boleh diambil kecuali untuk diumumkan dan dicari pemiliknya. Maka
barangsiapa dibunuh, dia akan mendapatkan satu dari dua kebaikan; meminta
tebusan atau meminta balasan dari keluarga korban." Lalu datang
seorang penduduk Yaman dan berkata, "Wahai Rasulullah, tuliskanlah
buatku?" beliau lalu bersabda: "Tuliskanlah untuk Abu
fulan." Seorang laki-laki Quraisy lalu berkata, "Kecuali pohon
Idzhir wahai Rasulullah, karena pohon itu kami gunakan di rumah kami dan di
kuburan kami." Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Kecuali pohon Idzhir, kecuali pohon Idzhir." Lalu dikatakan
kepada Abu Abdullah, "Apa yang dituliskan untuknya?" Ia
menjawab, "Khutbah tadi."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar